• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KEISHIKIMEISHI TOKORO, KOTO DAN MONO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 「日本語の形式名詞「ところ」、「こと」、「もの」の構造と意味」 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS KEISHIKIMEISHI TOKORO, KOTO DAN MONO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 「日本語の形式名詞「ところ」、「こと」、「もの」の構造と意味」 - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan di dunia bahasa pun

meningkat. Semakin banyak orang yang mempelajari dan mengembangkan

kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

banyak orang yang mempelajari bahasa Jepang baik untuk kepentingan pekerjaan

ataupun alasan lainnya. Di Indonesia pembelajar bahasa Jepang bisa dikatakan

meningkat tajam. Jumlah mahasiswa jurusan bahasa Jepang semakin tahun

semakin banyak. Bahkan banyak SMA yang memasukkan bahasa Jepang ke

dalam kurikulumnya.

Namun, belajar bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah. Banyak

tantangan yang harus dihadapi pembelajar bahasa Jepang di Indonesia karena

bahasa Jepang mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bahasa

Indonesia. Baik dari huruf, pengucapan, keberagaman kata, dan hal lainnya.

Terdapat banyak kata dalam bahasa Jepang yang mempunyai fungsi yang

hampir sama antara satu dan lainnya sehingga pembelajar asing kesulitan untuk

memahaminya. Salah satunya yaitu pada kelompok keishikimeishi. Keishikimeishi

atau nomina semu merupakan bagian dari kelas kata meishi (nomina). Iori, et al.

(2)

arti yang sebenarnya. Kata-kata ini tidak memiliki arti yang jelas bila tidak

disertai dengan kata lain.

Ada empat puluh tiga jenis kata yang termasuk dalam kelompok

keishikimeishi. Dari empat puluh tiga kata tersebut penulis akan membahas

keishikimeishi tokoro, koto dan mono.

Perhatikan contoh kalimat berikut:

Dalam novelnya ada hal yang menghangatkan hati.

(Iori, 2000:358)

b. 大事 こと もう全部話しまし

Daijina/koto/ha/mou/zenbu/hanashimashita/ Penting/hal/par/sudah/semua/berkata/

Saya sudah mengatakan semua hal yang penting.

(Makino,1986:192)

Dahulu, ujian ijin mengemudi kendaraan sepertinya merupakan hal yang mudah.

(Nagara, 1989:111)

Dari tiga contoh kalimat diatas dapat dilihat keishikimeishi tokoro, koto

dan mono mempunyai makna yang hampir sama, sehingga terkadang

membingungkan pembelajar bahasa Jepang. Jika dilihat dari struktur kalimatnya,

(3)

penulis akan menganalisis mengenai struktur dan makna keishikimeishi tokoro ,

koto dan mono dalam kalimat bahasa Jepang.

1.1.2. Permasalahan

1. Bagaimana struktur kalimat bahasa Jepang yang di dalamnya terdapat

keishikimeishi tokoro , koto dan mono?

2. Bagaimana makna keishikimeishi tokoro, koto dan mono dalam kalimat bahasa

Jepang?

1.2 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur kalimat bahasa Jepang yang di dalamnya terdapat

keishikimeishi tokoro, koto dan mono.

2. Untuk mengetahui makna keishikimeishi tokoro, koto dan mono dalam

kalimat bahasa Jepang.

1.3 Ruang Lingkup

Penelitian ini membahas tentang struktur kalimat bahasa Jepang yang di

dalamnya terdapat keishikimeishi tokoro, koto dan mono oleh karena itu berada

dalam ranah sintaksis, yaitu cabang linguistik yang mengkaji tentang struktur dan

unsur – unsur pembentuk kalimat (Sutedi, 2003:61).

Penelitian ini juga membahas tentang makna keishikimeishi tokoro, koto

dan mono dalam kalimat bahasa Jepang, oleh karena itu juga masuk ke dalam

ranah semantik. Semantik merupakan salah satu bidang Linguistik yang

(4)

peranan penting karena bahasa yang digunakan dalam komunikasi tiada lain

hanya untuk menyampaikan suatu makna (2003:103)

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu melebar, penulis membatasi

penelitian ini yakni pada pengertian meishi, jenis-jenis meishi, makna

keishikimeishi tokoro, koto dan mono serta struktur kalimat bahasa Jepang yang

mengandung keishikimeishi tokoro, koto dan mono.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

penelitian deskriptif (descriptive research), yaitu suatu metode penelitian yang

bertujuan menggambarkan secara sistematis dan akurat fakta dan karakteristik

mengenai bidang tertentu (Azwar, 1998 : 7).

Beberapa langkah yang akan dilakukan yaitu:

1. Penyediaan atau Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data merupakan tahap awal dalam melakukan suatu

penelitian. Dalam tahap ini penulis akan menggunakan metode kepustakaan

(library research), yaitu metode yang menggunakan pengumpulan data-data atau

berbagi informasi dengan cara pengumpulan data dari beberapa buku atau

referensi yang berkaitan dengan pembahasan (Isyandi, 2003: 13).

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang

diambil dari situs www.alc.co.jp dan www.asahi.com yang mengandung

(5)

2. Analisis Data

Tahap kedua dalam melakukan suatu penelitian yaitu menganalisis data.

Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode analisis deskriptif.

Masing-masing satuan bahasa akan diidentifikasi menurut struktur,

kategori, fungsi dan makna. Analisis struktur mengidentifikasi unsur-unsur yang

membentuk satuan bahasa. Analisis kategori bertujuan mengelompokkan

unsur-unsur bahasa berdasarkan kesamaan struktur, kesamaan distribusi atau kesamaan

rupa atau bentuk. Analisis fungsi mempersoalkan kedudukan satuan-satuan bahasa

pada tataran yang lebih tinggi. Analisis makna mengidentifikasi makna

satuan-satuan bahasa (Parera,2009:5-6).

Penulis akan meneliti struktur dan makna keishikimeishi tokoro, koto dan

mono. Langkah pertama yang dilakukan yaitu menganalisis struktur. Dari data

yang telah terkumpul penulis akan mengidentifikasi kelas kata dan bentuk seperti

apa saja yang bisa menempel pada keishikimeishi tokoro, koto dan mono. Langkah

selanjutnya yaitu menganalisis makna. Untuk menanalisis makna penulis akan

menjabarkan arti keishikimeishi tokoro, koto dan mono yang terkandung dalam

kalimat yang diteliti. Analisis makna tersebut mengacu pada teori keishikimeishi

tokoro, koto dan mono yang diungkapkan oleh Susumu Nagara dalam buku

Gaikokujin no Tame no Nihongo Reibun Mondai Shirizu II: Keishikimeishi.

3. Penyajian Hasil Analisis Data

Hasil analisis data akan disajikan dengan metode informal. Metode

(6)

1993:145). Hasil analisis data dituangkan dalam bentuk karya tulis, yaitu dengan

memaparkan hasil analisis struktur dan makna keishikimeishi tokoro, koto dan

mono secara detail dan apa adanya.

Selanjutnya tahap akhir berupa penarikan kesimpulan dari data yang telah

diteliti.

1.5 Manfaat

Melalui penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat,

diantaranya:

1. Manfaat teoritis

Penulis dan pembaca dapat memperdalam pemahaman tentang makna dan struktur

kalimat yang mengandung keishikimeishi tokoro, koto dan mono.

2. Manfaat praktis

Skripsi ini bisa menjadi salah satu referensi di Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Diponegoro.

1.6 Sistematika

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup

penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan

(7)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

Berisi tentang tinjauan pustaka hasil penelitian terdahulu dan kajian teori yang

berhubungan dengan penelitian, seperti jenis-jenis meishi beserta contohnya.

BAB III PEMAPARAN HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang pemaparan dan analisis struktur dan makna kalimat yang

mengandung keishikimeishi tokoro,koto dan mono.

BAB IV PENUTUP

Berisi tentang simpulan yang didapat dari hasil analisis data dan saran yang

Referensi

Dokumen terkait

(Sebetulnya saya mau juga mau bepergian sekali- kali…(tetapi saya tidak punya waktu).. Setelah melakukan analisis pada kalimat-kalimat bahasa Jepang yang mengandung

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PENGGUNAAN KEISHIKIMEISHI MONO DAN KOTO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PENGGUNAAN KEISHIKIMEISHI MONO DAN KOTO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

keishiki meishi mono dan koto dalam kalimat bahasa Jepang. Untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam menggunakan. keishikimeishi mono dan koto dan faktor-faktor apa saja

penggunaan keishikimeishi mono dan koto dalam kalimat bahasa Jepang.. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN PENGGUNAAN KEISHIKIMEISHI MONO DAN KOTO DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Oleh karena itu, penelitian ini hanya membahas struktur dan makna yang terbentuk dari kalimat bahasa Jepang yang mengandung modalitas darou dalam anime Himouto Umaru Chan

Definisi Kalimat Pasif Bahasa Jepang Beberapa pendapat ahli linguistik Jepang yang mendefinisikan kalimat pasif bahasa Jepang, di antaranya yaitu Kudoo Mayumi (1990:48)